Rakan Pak Udak

Tolong Klik Iklan Ni ~ Terima Kasih

PENAFIAN: Blog ini sekadar perkongsian idea dan informasi. Sebarang penulisan adalah pendapat dan tidak semestinya ia patut dijadikan panduan. Disisi lain pendapat penulis boleh berubah dan tidak semestinya kekal. Gambar didalam blog ini adalah hak milik peribadi penulis dan selainnya akan dinyatakan sumbernya. Udak Dilah amat menghargai karya asli orang lain dan menentang plagiarism. Iklan-iklan yang dipaparkan bukan hakmilik udakdilah.blogspot.com dan sebarang masalah perlu dirujuk kepada pemiliknya. Udak Dilah tidak bertanggungjawab atas sebarang kerosakan atau masalah yang ditanggung selepas menggunakan pendapat, bahan-bahan di dalam blog ini. Sekiranya ada info yang dirasakan berguna dan bermanfaat, bolehlah dipanjangkan untuk perkongsian bersama, copy paste dibenarkan untuk tujuan ini. Harap maklum.

Sunday, September 25, 2011

Bakso Solo ~ Resepi Pak Udak



25.09.2011 ~ Untuk menu makan malam tadi (sekitar lepas Maghrib ~ 7.15 mlm) Pak Udak telah menyajikan  Bakso Perut & Bebola Daging.  Kebetulan nasi empit masih ada dan bahan-bahan untuk membuat bakso sudah ada tersedia dalam peti ais. Pak Udak mengambil masa sejam untuk menghasilkan sup bakso yang sedap dan lazat. Seperti biasa guna saja perencah sup daging adabi.  Untuk menyedapkan kuah bakso,  kicap manis Kipas Udang mesti dicampur dengan cili padi dan aromanya bertambah lazat jika diperahkan dengan limau nipis.  Bakso ni paling sesuai dimakan bersama nasi impit dan bihun.  Memandangkan Pak Udak dan keluarga suka makan baksa kat sini Pak Udak nak kongsi sikit pasal asal usul bakso ni:-
Pada akhir Dinasti Ming (awal abad ke-17) di Fuzhou, ada seorang pria bernama Meng Bo, tinggal di sebuah desa kecil. Dia berkepribadian baik dan berbakti kepada orang tuanya. Bakti Meng Bo pada ibunya sangat diketahui oleh para tetangga. Suatu hari, ibunya yang sudah mulai tua sudah tidak dapat makan daging lagi, karena giginya sudah mulai tidak bisa makan sesuatu yang agak keras. Ini sedikit mengecewakan karena dia suka sekali makan daging.  Meng Bo ingin membantu ibunya agar bisa mengonsumsi daging lezat lagi. Sepanjang malam duduk, memikirkan bagaimana mengolah daging yang bisa dimakan oleh ibunya. Hingga suatu hari, ia melihat tetangganya menumbuk beras ketan untuk dijadikan kue mochi. Melihat hal itu, timbul idenya. Meng Bo langsung pergi ke dapur dan mengolah daging dengan cara yang digunakan tetangganya dalam membuat kue mochi. Setelah daging empuk, Meng Bo membentuknya menjadi bulatan-bulatan kecil sehingga ibunya dapat memakannya dengan mudah. Kemudian ia merebus adonan itu, tercium aroma daging yang lezat. Meng Bo menyajikan bakso itu kepada ibunya. Sang ibu merasa gembira karena tidak hanya baksonya yang lezat, tapi juga mudah untuk dimakan. Meng Bo sangat senang melihat ibunya dapat makan daging lagi. Kisah berbaktinya Meng Bo pada ibunya beserta resep baksonya, cepat menyebar ke seluruh kota Fuzhou. Penduduk berdatangan untuk belajar membuat bakso lezat pada Meng Bo.  Sumber : The Epoch Time Edisi 175

No comments:

Post a Comment

Entri Menarik Dari Blogers Seangkatan

Sponsor